Kamis, 28 Mei 2015

cara membagi waktu



Time is money

            Pengertian waktu menurut KBBI (kamus besar bahasa indonesia) waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau sedang berlangsung.
    Banyak orang  yang mengatakan bahwa waktu itu adalah uang, ketika mendengar kata U A N G,  hayoo... rela tidak waktu kita buang-buang begitu saja ? Tentunya sih tidak mau dong waktu dibuang begitu saja kalau sudah tau waktu itu bisa menghasilkan uang,  iyakan ? tapi masalahnya waktu itu di pakai untuk apa saja sih? Iyya kalau waktu itu digunakan untuk hal yang bermanfaat untuk diri kita dan orang lain, Insyallah dapat deh itu uang J. Sebaliknya, jika kita membuang  waktu untuk hal yang percuma atau main gak jelas, tidur sepanjang hari, and malas-malasan sama aja kita membuang uang, rugi kan ? rugi doong.... 
    Tapi, banyak juga orang mengeluh karena kehabisan waktu. Bahkan, ada beberapa orang yang menganggap bahwa tujuh hari dalam seminggu terlalu sedikit. Perasaan itu muncul karena mereka tidak dapat menyelesaikan pekerjaan mereka dengan waktu yang mereka miliki.
Teman – teman ada banyak film dan kisah yang menceritakan perjalanan waktu. Namun di dalam dunia nyata, tidak ada mesin waktu! Waktu terus berjalan dan tidak akan dapat diputar kembali. Jika seseorang gagal berpacu dengan waktu, ia akan tertinggal. Nah agar tidak kalah dalam berpacu dengan waktu, apa yang bisa seseorang lakukan adalah mengatur waktu dan kegiatannya sehingga ia dapat memanfaatkan setiap jam, menit, dan bahkan detik dalam hidupnya dengan sebaik-baiknya.
seperti yang diterangkan dalam surah Al-ashr:
“Demi masa. Sungguh manusia dalam kerugian. Melainkan orang-orang yang beriman dan mengajarkan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran” (Al-‘asr 1-3)
    Nah maka dari itu sudah seharusnya kita menggunakan waktu dengan sebaik mungkin. ingat kawan, bukan kita yang diatur waktu ! tapi kita yang mengatur waktu. Lalu bagaimna caranya kita mengatur waktu ?
Membagi Waktu !!!... emm ya itu dia membagi waktu untuk kita dan orang lain, waktu itu akan lebih berkah lagi ketika kita ikhlas membagi waktu untuk orang lain, contohnya : mengajarkan teman-teman ilmu yang belum bisa mereka mengerti, berlatih untuk mengisi mentoring[1] anak-anak SMA atau dalam hal apapun bentuknya yang penting itu bermanfaat untuk orang lain. Nah loh itu ga menghasilkan uang dong kawan ? eitss kata siapa ? jika kita mendedikasikan seluruh waktu kita dijalan ALLAH, InsyaAllah rizqi pun akan mudah kita dapatkan, teu percanten[2] ? kawan... disaat kita ringan mengulurkan tangan kita untuk orang lain, maka tangan Allah pun ringan untuk mengulurkan tangan-Nya untuk kita. Minta aja sama allah sebanyak-banyaknya, insyaAllah dikabulkan ko J.
24 jam X 60 menit = 1440 menit
1.440 menit X 60 detik = 86.400 detik
    Tapi masa iya kita memberikan seluruh waktu kita untuk orang lain ? ya tentu seluruh waktu kita bukan untuk orang lain juga. Intinya waktu itu akan bermanfat ketika kita menggunakannya di jalan kebaikan. Sekarang begini teman-teman yang sholeh dan sholehah, dalam sehari ada 24 jam, dalam satu jam ada 60 menit dalam satu menit ada 60 detik, coba deh kita kalikan #@$^%




Nah teman-teman, kita mempunyai 86.400 detik. Puluhan ribu lhoo.... yang tidak mungkin kan dalam puluhan ribu detik itu kita hanya menggunakan waktu untuk satu kegiatan saja, yang ada bosen kali J. Sekarang begini deh tugas utama seorang pelajar adalah belajar. Di kampus, rumah, ataupun tempat kursus. Seorang pelajar harus melakukan pengaturan atas waktu dan kegiatan belajar. Lalu, apakah itu berarti seorang pelajar wajib menghabiskan seluruh waktunya hanya untuk belajar?                                                                             
Bagi seorang pelajar, mengatur waktu tidak berarti ia harus menghabiskan waktunya hanya untuk belajar. Seorang pelajar tetap membutuhkan waktu untuk bersosialisasi, berorganisasi, hiburan dan sebagainya apa lagi kita sebagai anak kuliahan, ciee anak kuliahan. Hehe ya harus dong kita mencari selembar uang untuk meringankan beban orang tua. Hehe malu kan kita sungkem suhu terus sama mama dan papah ?
TIPS DALAM MEMBAGI WAKTU
v    Membuat Jadwal
Untuk mempermudah pengaturan kegiatan, seorang pelajar dapat menerapkan pula sistem jadwal kegiatan antara kegiatan kampus dan kegiatan diluar kampus. Dengan kata lain, jadwal kegiatan yang didapat dari kampus kemudian ditambahkan dengan jadwal kegiatan diluar kampus seperti rapat organisasi, mengisi mentoring, mencari selembar uang, hehe bahasanya selembar uang. Langkah-langkah untuk menyusun jadwal kegiatan itu :
lakukanlah dahulu survei kegiatan sehari-hari. Tuliskan terlebih dahulu jadwal kegiatan yang bersifat terus-menerus (reguler), seperti jadwal perkuliahan, bimbingan belajar[3], dan kegiatan organisasi.
Setelah mendaftarkan kegiatan reguler, mulailah menyusun daftar kegiatan di rumah dengan mendaftarkan tugas/kewajiban di rumah. Ketika survei, perhatikan pula beberapa aspek kebutuhan dalam pekerjaan tersebut, seperti berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencuci, masak, kapan waktu yang tepat untuk beres-beres rumah/kosan, dan seberapa sering kita harus kumpul kelompok untuk mengerjakan tugas-tugas kampus yang tiapa hari selalu adaaa aja iya kan ? iya dong !! hehe dan sebagainya.
Setelah mendaftarkan seluruh tugas dan kewajiban, pilah dan masukkanlah waktu yang tepat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Dengan begitu akan terlihat pembagian waktu yang jelas antara waktu kegiatan kampus dan luar kampus.
Cara terbaik untuk melaksanakan jadwal kegiatan harian adalah kombinasi fleksibilitas dan disiplin. Sering kali jadwal yang telah disusun bertabrakan dengan kegiatan mendadak yang harus kita ikuti. (misalnya: ada mata kuliah tambahan). Cobalah untuk tetap berdisiplin sekaligus fleksibel dengan mengganti waktu yang hilang tersebut ke waktu lain.

Jika jadwal kegiatan harian sulit dibuat karena bervariasinya kegiatan, cukup buat jadwal kegiatan mingguan dan atau bulanan. Prinsip pembuatannya sama saja, tetapi jadwal tersebut tidak dibuat secara terperinci dan mendetail. Hal-hal yang dicantumkan cukup batas waktu/ kegiatan tertentu di luar kegiatan sehari-hari, seperti jadwal ujian, batas pengumpulan tugas, rapat organisasi, dan sebagainya. Untuk mempermudah pembuatan jadwal ini, gunakan kalender bulanan.
v    Menjalankan Jadwal
Setelah membuat jadwal, apa yang harus dilakukan selanjutnya adalah menepati jadwal tersebut. Dalam hal ini, seseorang membutuhkan kemampuan melakukan adaptasi diri. Buatlah jadwal yang jujur, sesuai dengan kemampuan, bukan jadwal yang bagus ya teman-teman. Akan percuma saja membuat jadwal yang bagus dan terinci jika pada akhirnya tidak dapat dijalani. Hoekk...
Kita harus dapat membuat skala prioritas. Hal ini berkaitan dengan komitmen dan tanggung jawab seseorang terhadap pekerjaannya. Ada kalanya seseorang harus mampu memilih dan memilah, pekerjaan apa yang harus didahulukan dan pekerjaan apa yang dapat ditunda terlebih dahulu. Berhati-hatilah dalam menentukan skala prioritas. Kalaupun terpaksa harus menunda pekerjaan, tentukan waktu yang jelas untuk mengganti waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini penting untuk menghindari terjadinya penumpukan pekerjaan.
Terlalu banyak rencana juga bukanlah hal yang baik. Terutama jika kita membuat rencana sadar bahwa kita tidak mungkin mengerjakan semuanya. Rencana yang terlalu banyak dapat menimbulkan stres atau bahkan frustasi jika gagal mencapainya. Fokus dalam melakukan pekerjaan ditentukan sesuai dengan skala prioritas. Oleh karena itu, ada saatnya seseorang harus mampu berkata TIDAK heemm.. jadi ingat pas ga masuk kuliah karna jadwal yang medadak huhu. Nah jika seseorang sadar bahwa ada hal-hal yang harus ia dahulukan, ia harus mampu mengatakan tidak pada penawaran lainnya.
Salah satu cara untuk mengurangi beban pekerjaan adalah dengan mencoba menjalani dua (atau lebih) pekerjaan dalam satu waktu. Misalnya, saat hari ini jadwal mengajar (bimbel) , kita bisa sambil mengerjakan pekerjaan rumah (PR) bersama. Dengan begitu, tugas mengerjakan tugas kampus dan mengajar dapat dilakukan bersamaan. Cara ini juga berguna untuk menghemat waktu.
Pada akhirnya, orang yang paling memahami batas kemampuan diri adalah orang yang bersangkutan. Menolak dan bersikap jujur terhadap kemampuan diri akan lebih baik dari pada memaksakan diri. Buatlah tujuan yang dapat dicapai dengan kemampuan yang dimiliki.
v    Evaluasi
Setelah membuat dan beradaptasi dengan jadwal rencana yang telah dibuat, lakukan pula evaluasi. Lihat kembali kesesuaian antara jadwal yang telah dibuat dan realita di lapangan. Sanggupkah diri melaksanakan jadwal yang telah dibuat? Jika jadwal terlalu berat untuk dilaksanakan, jangan ragu mengubahnya! Berdasarkan skala prioritas, perhatikan kegiatan yang yang perlu digeser. Namun sebaliknya, jika jadwal yang dibuat terlalu longgar dalam artian sering dapat ditepati dalam waktu yang lebih singkat dari pada target, ada baiknya jadwal dipadatkan. Dengan begitu akan didapat jadwal kosong yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain.
    Bad things happen! Ada kalanya jadwal yang telah dibuat berantakan begitu saja. GUBRAK Pada akhirnya, kita stress karena kegagalannya menepati jadwal dan tumpukan pekerjaan yang terus menggunung. Jika hal ini yang terjadi, coba dilihat dahulu, apa yang menyebabkan kegagalan tersebut. Apabila kita gagal menepati jadwal karena ada urusan yang mendadak atau misalnya ada mata kuliah tambahan, berarti hal itu mungkin hanya berlaku pada saat itu saja. Jika seseorang gagal menepati jadwal karena keengganannya melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal, berarti ia perlu meningkatkan kedisiplinan dan mengurangi jumlah pekerjaannya. Sementara itu, jika seseorang gagal menepati jadwal walaupun ia sudah berusaha menepati jadwal yang dibuatnya, ia perlu mengevaluasi kembali jadwal yang dibuatnya dan jumlah pekerjaannya.
v    Penggunaan Alat Bantu
Untuk mempermudah pelaksanaan pengaturan waktu, dapat pula digunakan alat bantu. Alat yang paling sederhana adalah agenda. Agenda berfungsi sebagai tempat mencatat jadwal dan daftar kegiatan. Dengan adanya agenda, seseorang dapat memeriksa dulu jadwalnya sebelum membuat janji baru. Hal ini berguna untuk menghindari bentroknya jadwal.
Alat lain yang juga diperlukan untuk mengatur waktu adalah jam. Jam merupakan alat untuk mengetahui pergerakan waktu. Oleh karena itu, jam menjadi alat yang mutlak dibutuhkan dalam mengatur waktu. Bagaimana bisa seseorang menepati jadwal yang dibuatnya jika tidak mengetahui waktu (pukul).
Begitu teman-teman cara kita dalam mengatur waktu. Tapi ingat yaa seindah apapun rencana kita yang telah kita buat, itu tidak akan terjadi apabila tanpa campur tangan yang maha kuasa. Tetap kita berpegang teguh pada tali Allah SWT supaya antara keinginan dan keadaan bisa saling mendukung J



[1] Mentoring : Bentuk penyampaian materi yang dilakukan (disampaikan) dengan lugas, dengan cara membuat suatu kelompok kecil guna meningkatkan pemahaman dan daya fikir peserta terhadap Islam serta mengaktualisasikannya dalam kehidupan sehari-hari
[2] Teu percanten : tidak percaya
[3] bimbingan belajar : privat sebagai ladang pahala dan mencari uang.