Time is money
Pengertian waktu menurut KBBI
(kamus besar bahasa indonesia) waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika
proses, perbuatan, atau keadaan berada atau sedang berlangsung.
Banyak orang yang
mengatakan bahwa waktu itu adalah uang, ketika mendengar kata U A N G, hayoo... rela tidak waktu kita buang-buang
begitu saja ? Tentunya sih tidak mau dong waktu dibuang begitu saja kalau sudah
tau waktu itu bisa menghasilkan uang,
iyakan ? tapi masalahnya waktu itu di pakai untuk apa saja sih? Iyya kalau
waktu itu digunakan untuk hal yang bermanfaat untuk diri kita dan orang lain, Insyallah
dapat deh itu uang J.
Sebaliknya, jika kita membuang waktu
untuk hal yang percuma atau main gak jelas, tidur sepanjang hari, and
malas-malasan sama aja kita membuang uang, rugi kan ? rugi doong....
Tapi, banyak juga orang mengeluh karena kehabisan waktu. Bahkan,
ada beberapa orang yang menganggap bahwa tujuh hari dalam seminggu terlalu
sedikit. Perasaan itu muncul karena mereka tidak dapat menyelesaikan pekerjaan
mereka dengan waktu yang mereka miliki.
Teman – teman ada banyak film
dan kisah yang menceritakan perjalanan waktu. Namun di dalam dunia nyata, tidak
ada mesin waktu! Waktu terus berjalan dan tidak akan dapat diputar kembali.
Jika seseorang gagal berpacu dengan waktu, ia akan tertinggal. Nah agar tidak
kalah dalam berpacu dengan waktu, apa yang bisa seseorang lakukan adalah
mengatur waktu dan kegiatannya sehingga ia dapat memanfaatkan setiap jam,
menit, dan bahkan detik dalam hidupnya dengan sebaik-baiknya.
seperti yang diterangkan dalam
surah Al-ashr:
“Demi masa. Sungguh manusia
dalam kerugian. Melainkan orang-orang yang beriman dan mengajarkan kebajikan
serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran” (Al-‘asr
1-3)
Nah maka dari itu sudah seharusnya kita menggunakan waktu dengan
sebaik mungkin. ingat kawan, bukan kita yang diatur waktu ! tapi kita yang
mengatur waktu. Lalu bagaimna caranya kita mengatur waktu ?
Membagi Waktu !!!... emm ya itu
dia membagi waktu untuk kita dan orang lain, waktu itu akan lebih berkah lagi
ketika kita ikhlas membagi waktu untuk orang lain, contohnya : mengajarkan
teman-teman ilmu yang belum bisa mereka mengerti, berlatih untuk mengisi
mentoring[1] anak-anak SMA atau dalam
hal apapun bentuknya yang penting itu bermanfaat untuk orang lain. Nah loh itu
ga menghasilkan uang dong kawan ? eitss kata siapa ? jika kita mendedikasikan
seluruh waktu kita dijalan ALLAH, InsyaAllah rizqi pun akan mudah kita
dapatkan, teu percanten[2] ? kawan... disaat kita ringan
mengulurkan tangan kita untuk orang lain, maka tangan Allah pun ringan untuk
mengulurkan tangan-Nya untuk kita. Minta aja sama allah sebanyak-banyaknya,
insyaAllah dikabulkan ko J.
24 jam X 60 menit = 1440 menit
1.440 menit X 60 detik = 86.400
detik
|
Nah teman-teman, kita mempunyai
86.400 detik. Puluhan ribu lhoo.... yang tidak mungkin kan dalam puluhan ribu
detik itu kita hanya menggunakan waktu untuk satu kegiatan saja, yang ada bosen
kali J.
Sekarang begini deh tugas utama seorang pelajar adalah belajar. Di kampus,
rumah, ataupun tempat kursus. Seorang pelajar harus melakukan pengaturan atas
waktu dan kegiatan belajar. Lalu, apakah itu berarti seorang pelajar wajib
menghabiskan seluruh waktunya hanya untuk belajar?
Bagi seorang pelajar, mengatur
waktu tidak berarti ia harus menghabiskan waktunya hanya untuk belajar. Seorang
pelajar tetap membutuhkan waktu untuk bersosialisasi, berorganisasi, hiburan dan
sebagainya apa lagi kita sebagai anak kuliahan, ciee anak kuliahan. Hehe ya
harus dong kita mencari selembar uang untuk meringankan beban orang tua. Hehe
malu kan kita sungkem suhu terus sama mama dan papah ?
TIPS
DALAM MEMBAGI WAKTU
v Membuat
Jadwal
Untuk mempermudah pengaturan
kegiatan, seorang pelajar dapat menerapkan pula sistem jadwal kegiatan antara
kegiatan kampus dan kegiatan diluar kampus. Dengan kata lain, jadwal kegiatan
yang didapat dari kampus kemudian ditambahkan dengan jadwal kegiatan diluar
kampus seperti rapat organisasi, mengisi mentoring, mencari selembar uang, hehe
bahasanya selembar uang. Langkah-langkah untuk menyusun jadwal kegiatan itu
:
lakukanlah dahulu survei
kegiatan sehari-hari. Tuliskan terlebih dahulu jadwal kegiatan yang bersifat
terus-menerus (reguler), seperti jadwal perkuliahan, bimbingan belajar[3], dan kegiatan organisasi.
Setelah mendaftarkan kegiatan
reguler, mulailah menyusun daftar kegiatan di rumah dengan mendaftarkan
tugas/kewajiban di rumah. Ketika survei, perhatikan pula beberapa aspek
kebutuhan dalam pekerjaan tersebut, seperti berapa lama waktu yang dibutuhkan
untuk mencuci, masak, kapan waktu yang tepat untuk beres-beres rumah/kosan, dan
seberapa sering kita harus kumpul kelompok untuk mengerjakan tugas-tugas kampus
yang tiapa hari selalu adaaa aja iya kan ? iya dong !! hehe dan sebagainya.
Setelah mendaftarkan seluruh
tugas dan kewajiban, pilah dan masukkanlah waktu yang tepat untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan tersebut. Dengan begitu akan terlihat pembagian waktu yang
jelas antara waktu kegiatan kampus dan luar kampus.
Cara terbaik untuk melaksanakan
jadwal kegiatan harian adalah kombinasi fleksibilitas dan disiplin. Sering kali
jadwal yang telah disusun bertabrakan dengan kegiatan mendadak yang harus kita
ikuti. (misalnya: ada mata kuliah tambahan). Cobalah untuk tetap berdisiplin
sekaligus fleksibel dengan mengganti waktu yang hilang tersebut ke waktu lain.
Jika jadwal kegiatan harian
sulit dibuat karena bervariasinya kegiatan, cukup buat jadwal kegiatan mingguan
dan atau bulanan. Prinsip pembuatannya sama saja, tetapi jadwal tersebut tidak
dibuat secara terperinci dan mendetail. Hal-hal yang dicantumkan cukup batas
waktu/ kegiatan tertentu di luar kegiatan sehari-hari, seperti jadwal ujian,
batas pengumpulan tugas, rapat organisasi, dan sebagainya. Untuk mempermudah
pembuatan jadwal ini, gunakan kalender bulanan.
v Menjalankan
Jadwal
Setelah membuat jadwal, apa yang
harus dilakukan selanjutnya adalah menepati jadwal tersebut. Dalam hal ini,
seseorang membutuhkan kemampuan melakukan adaptasi diri. Buatlah jadwal yang
jujur, sesuai dengan kemampuan, bukan jadwal yang bagus ya teman-teman. Akan
percuma saja membuat jadwal yang bagus dan terinci jika pada akhirnya tidak
dapat dijalani. Hoekk...
Kita harus dapat membuat skala
prioritas. Hal ini berkaitan dengan komitmen dan tanggung jawab seseorang
terhadap pekerjaannya. Ada kalanya seseorang harus mampu memilih dan memilah,
pekerjaan apa yang harus didahulukan dan pekerjaan apa yang dapat ditunda
terlebih dahulu. Berhati-hatilah dalam menentukan skala prioritas. Kalaupun
terpaksa harus menunda pekerjaan, tentukan waktu yang jelas untuk mengganti
waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini penting untuk menghindari
terjadinya penumpukan pekerjaan.
Terlalu banyak rencana juga
bukanlah hal yang baik. Terutama jika kita membuat rencana sadar bahwa kita
tidak mungkin mengerjakan semuanya. Rencana yang terlalu banyak dapat
menimbulkan stres atau bahkan frustasi jika gagal mencapainya. Fokus dalam
melakukan pekerjaan ditentukan sesuai dengan skala prioritas. Oleh karena itu,
ada saatnya seseorang harus mampu berkata TIDAK heemm.. jadi ingat pas ga masuk
kuliah karna jadwal yang medadak huhu. Nah jika seseorang sadar bahwa ada
hal-hal yang harus ia dahulukan, ia harus mampu mengatakan tidak pada penawaran
lainnya.
Salah satu cara untuk
mengurangi beban pekerjaan adalah dengan mencoba menjalani dua (atau lebih)
pekerjaan dalam satu waktu. Misalnya, saat hari ini jadwal mengajar (bimbel) , kita
bisa sambil mengerjakan pekerjaan rumah (PR) bersama. Dengan begitu, tugas
mengerjakan tugas kampus dan mengajar dapat dilakukan bersamaan. Cara ini juga
berguna untuk menghemat waktu.
Pada akhirnya, orang yang
paling memahami batas kemampuan diri adalah orang yang bersangkutan. Menolak
dan bersikap jujur terhadap kemampuan diri akan lebih baik dari pada memaksakan
diri. Buatlah tujuan yang dapat dicapai dengan kemampuan yang dimiliki.
v Evaluasi
Setelah membuat dan beradaptasi
dengan jadwal rencana yang telah dibuat, lakukan pula evaluasi. Lihat kembali
kesesuaian antara jadwal yang telah dibuat dan realita di lapangan. Sanggupkah
diri melaksanakan jadwal yang telah dibuat? Jika jadwal terlalu berat untuk
dilaksanakan, jangan ragu mengubahnya! Berdasarkan skala prioritas, perhatikan
kegiatan yang yang perlu digeser. Namun sebaliknya, jika jadwal yang dibuat
terlalu longgar dalam artian sering dapat ditepati dalam waktu yang lebih
singkat dari pada target, ada baiknya jadwal dipadatkan. Dengan begitu akan
didapat jadwal kosong yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain.
Bad things happen! Ada kalanya jadwal yang telah dibuat
berantakan begitu saja. GUBRAK Pada akhirnya, kita stress karena kegagalannya
menepati jadwal dan tumpukan pekerjaan yang terus menggunung. Jika hal ini yang
terjadi, coba dilihat dahulu, apa yang menyebabkan kegagalan tersebut. Apabila
kita gagal menepati jadwal karena ada urusan yang mendadak atau misalnya ada
mata kuliah tambahan, berarti hal itu mungkin hanya berlaku pada saat itu saja.
Jika seseorang gagal menepati jadwal karena keengganannya melaksanakan
pekerjaan sesuai jadwal, berarti ia perlu meningkatkan kedisiplinan dan
mengurangi jumlah pekerjaannya. Sementara itu, jika seseorang gagal menepati
jadwal walaupun ia sudah berusaha menepati jadwal yang dibuatnya, ia perlu
mengevaluasi kembali jadwal yang dibuatnya dan jumlah pekerjaannya.
v Penggunaan
Alat Bantu
Untuk mempermudah pelaksanaan
pengaturan waktu, dapat pula digunakan alat bantu. Alat yang paling sederhana
adalah agenda. Agenda berfungsi sebagai tempat mencatat jadwal dan daftar
kegiatan. Dengan adanya agenda, seseorang dapat memeriksa dulu jadwalnya
sebelum membuat janji baru. Hal ini berguna untuk menghindari bentroknya
jadwal.
Alat lain yang juga diperlukan
untuk mengatur waktu adalah jam. Jam merupakan alat untuk mengetahui pergerakan
waktu. Oleh karena itu, jam menjadi alat yang mutlak dibutuhkan dalam mengatur
waktu. Bagaimana bisa seseorang menepati jadwal yang dibuatnya jika tidak
mengetahui waktu (pukul).
Begitu teman-teman cara kita
dalam mengatur waktu. Tapi ingat yaa seindah apapun rencana kita yang telah
kita buat, itu tidak akan terjadi apabila tanpa campur tangan yang maha kuasa.
Tetap kita berpegang teguh pada tali Allah SWT supaya antara keinginan dan
keadaan bisa saling mendukung J
[1]
Mentoring : Bentuk penyampaian materi yang dilakukan (disampaikan) dengan
lugas, dengan cara membuat suatu kelompok kecil guna meningkatkan pemahaman dan
daya fikir peserta terhadap Islam serta mengaktualisasikannya dalam kehidupan
sehari-hari
[2] Teu
percanten : tidak percaya
[3] bimbingan
belajar : privat sebagai ladang pahala dan mencari uang.